SK Adat Ambalan Raden Intan dan Malahayati

 

ADAT AMBALAN RADEN INTAN DAN MALAHAYATI

GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN 09.075 - 09.076

PANGKALAN SMK NEGERI 1 RAMAN UTARA

 

PEMBUKAAN

 

        Kepramukaan di SMK Negeri 1 Raman Utara adalah proses pendidikan yang terintegrasi antara pendidikan di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Kepramukaan diracik dalam bentuk kegiatan yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan sebagai proses pendidikan sepanjang hayat (long life education) menggunakan tata cara rekreatif dan edukatif dalam mencapai sasaran dan tujuannya.

       Gerakan Pramuka “Raden Intan - Malahayati” Gugus Depan 09.075 - 09.076 Berpangkalan di SMK Negeri 1 Raman Utara  bertujuan untuk memberi pembinaan dalam rangka pengembangan jiwa kepemimpinan serta memberi kesempatan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam pengelolaan organisasi, pengembangan bakat kepemimpinan sebagai upaya pengembangan pribadi dan pengabdiannya kepada Gerakan Pramuka, Masyarakat, Bangsa dan Negara.

       Kegiatan yang dirasakan oleh peserta didik merupakan kegiatan yang menyenangkan, menarik, menantang, dan tidak menjemukan, sehingga diharapkan pada peserta didik akan berkembang kemantapan mental, fisik, pengetahuan, keterampilan, pengalaman, rasa sosial, spiritual, dan emosionalnya yang sasaran akhirnya adalah pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur.

       Adat Ambalan merupakan salah satu perangkat yang wajib ada dalam tatanan kehidupan Ambalan Penegak “Raden Intan-Malahayati” Gugus Depan 09.075 - 09.076  Berpangkalan di SMK Negeri 1 Raman Utara. Oleh karena itu, Adat Ambalan disusun bersama oleh Penegak dalam sebuah Musyawarah Ambalan.

 

 

 

 

BAB I

PENGERTIAN, MAKSUD, TUJUAN DAN FUNGSI

Pasal 1

Pengertian

Ayat 1

Adat Ambalan Raden Intan-Malahayati adalah seperangkat aturan yang merupakan ciri khusus ambalan sebagai suatu usaha untuk mengatur berjalannya sebuah aturan kepramukaan di dalam dan di luar lingkungan  SMK Negeri 1 Raman Utara, selama tidak bertentangan dengan aturan Gerakan Pramuka.

Ayat 2

Adat Ambalan adalah seperangkat aturan yang bersifat khusus guna mengatur tata kehidupan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1.

Pasal 2

Maksud

Maksud Adat Ambalan adalah sebagai kerangka acuan pola dan tingkah laku warga Ambalan dalam menjalani aktifitas di Ambalan serta sebagai paradigma sikap di Ambalan.

Pasal 3

Tujuan

Adat Ambalan bertujuan untuk tercapainya kesinambungan kinerja dalam rangka pembinaan dan pengembangan kepramukaan di SMK Negeri 1 Raman Utara.

Pasal 4

Fungsi

Peraturan - peraturan diatur dalam ruang lingkup dewan amabalan dan menjadi panutan

Setiap anggota nya.

Ayat 1

Adat Ambalan berfungsi sebagai Identitas dari Ambalan Raden Intan - Malahayati.

Ayat 2

Adat Ambalan berfungsi untuk mempererat warga Ambalan Raden Intan - Malahayati dengan dilandasi semangat kekeluargaan yang mengarah kepada pembinaan dan pengembangan Ambalan Raden Intan - Malahayati.

Ayat 3

Adat Ambalan berfungsi untuk mengatur tata kehidupan warga Ambalan yang bersifat kekeluargaan.

Ayat 4

Adat Ambalan berfungsi untuk mewujudkan kedisiplinan dan kepribadian yang baik dalam Ambalan.

 

BAB II

KELENGKAPAN ADAT

Pasal 5

Nama

Ayat 1

Nama Ambalan Putra adalah Ambalan RADEN INTAN.

Ayat 2

Nama Ambalan Putri adalah Ambalan MALAHAYATI.

Pasal 6

Lambang/Logo Ambalan

Ayat 1

Lambang/Logo Ambalan adalah tanda yang menunjukan keberadaan Penegak yang berpangkalan di SMK Negeri 1 Raman Utara.

Ayat 2

Lambang Ambalan Raden Intan adalah yang sesuai dengan hasil Rapat Presidium tentang hal ikhwal Lambang/Logo Ambalan.

Ayat 3

Lambang Ambalan Malahayati sesuai dengan hasil Rapat Presidium tentang hal ikhwal Lambang/Logo Ambalan.

Ayat 4

Bentuk, isi, Warna, dan arti lambang Ambalan terlampir dalam lampiran Adat Ambalan (hasil presidium).

Pasal 7

Pusaka Ambalan

Ayat 1

Pusaka Ambalan adalah simbol kekuatan Ambalan dan pemersatu Ambalan.

Ayat 2

Pusaka Ambalan digunakan oleh Anggota Ambalan yang telah diberi hak untuk membawa, memegang, dan mengeluarkan saat upacara Penerimaan dan Pelepasan Tamu Ambalan di dalam Ambalan dan kegiatan pramuka lain.

Ayat 3

Pusaka Ambalan berupa Golok dan Keris disimpan di tempat khusus yang telah ditentukan oleh Pengurus Ambalan serta hanya dapat dikeluarkan sesuai dengan peraturan dalam Adat.

Pasal 8

Sandi Ambalan

Ayat 1

Sandi Ambalan adalah Pandangan Hidup yang menyangkut perilaku warga Ambalan.

Ayat 2

Nama sandi Ambalan SMK Negeri 1 Raman Utara adalah

SANDI AMBALAN RADEN INTAN - MALAHAYATI.


Ayat 3

Fungsi Sandi Ambalan adalah sebagai motivator, introspeksi diri dan penyatuan dengan hati nurani serta sebagai alat pemersatu/penengah saat Anggota Ambalan berselisih.

Ayat 4

Sikap dalam membaca sandi Ambalan diatur dalam aturan tambahan/penjelasan butir-butir Sandi Ambalan.

Ayat 5

Sandi Ambalan digunakan/dibacakan pada setiap kegiatan upacara yang dilakukan oleh Ambalan.

Ayat 6

Teks Sandi Ambalan terdapat dalam penjelasan Adat Ambalan.

Pasal 9

Amsal Ambalan

Ayat 1

Amsal adalah motto yang merupakan tuntunan sikap untuk setiap Anggota Ambalan.

Ayat 2

Amsal diucapkan/dibacakan oleh pemangku adat pada akhir pembacaan Sandi Ambalan Raden Intan - Malahayati.

Ayat 3

Kalimat Amsal Ambalan berbunyi

SCOUT RATAMA SATRIA NUSANTARA

Pasal 10

Tanda Jabatan

Ayat 1

Tanda Jabatan Dewan Ambalan disesuaikan dengan keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

 

 

Ayat 2

Talikur Jabatan Adat hanya digunakan dalam kegiatan Internal Ambalan Gugus Depan dan tidak digunakan dalam kegiatan keluar Gugus Depan. Apabila di luar Ambalan, menggunakan talikur Penegak umum (kuning polos biasa).

Ayat 3

Talikur Jabatan Adat digunakan oleh  Badan Pengurus Harian Dewan Ambalan: Pradana, Kerani, dan Juru Uang, dan Pemangku Adat.

Butir (1)

Talikur Jabatan Adat Badan Pengurus Harian Dewan Ambalan

Badan Pengurus Harian Dewan Ambalan: Pradana, Kerani, dan Juru Uang menggunakan talikur jabatan adat berwarna kuning-biru-hitam yang disertai Tanjab Ambalan.

Butir (2)

Talikur Jabatan Adat Pemangku Adat

Ketua Pemangku Adat Putra/Putri menggunakan talikur jabatan adat berwarna kuning-hitam-merah yang disertai Tanjab Ambalan.

Ayat 4

Seluruh Anggota Ambalan menggunakan talikur kuning,

Pasal 11

Pakaian

Ayat 1

Jenis Pakaian Ambalan terdiri dari:

  1. Seragam Pramuka Lengkap sesuai dengan aturan Kwarnas.
  2. Pakaian Lapangan  Lengkap sesuai Adat Ambalan.

Ayat 2

Pakaian Seragam Pramuka lengkap sesuai dengan aturan  Kwarnas, digunakan saat kegiatan formal kepramukaan.

Ayat 3

Pakaian Lapangan berupa kaos Ambalan/kaos olahraga, dan Topi pet Pramuka.

Ayat 4

Pakaian Ambalan digunakan saat kegiatan kepramukaan tertentu.

Pasal 12

Atribut

Ayat 1

Atribut Ambalan adalah kelengkapan yang merupakan ciri khas Ambalan dan digunakan sesuai aturan adat yang tidak bertentangan dengan aturan Gerakan Pramuka.

Ayat 2

Butir (1)

  1. Apabila menggunakan seragam Pramuka maka atribut yang menunjukan ciri Ambalan terdiri dari: Nomor Gugus Depan dan Lambang Ambalan serta nama Ambalan Putra/Putri ketika keluar Ambalan.
  2. Lambang Ambalan dikenakan oleh seluruh Anggota Ambalan pada lengan baju sebelah kiri.
  3. Nomor Gudep berbentuk segi empat berukuran 3,5 X 2 cm berwarna dasar putih dengan tulisan merah dikenakan pada lengan baju sebelah kanan di antara pita lokasi dan badge daerah
  4. Nama Ambalan dikenakan di dada sebelah kiri atas dengan tulisan Merah, warna dasar Biru, dan list Merah.

Butir (2)

Apabila menggunakan pakaian Lapangan maka atribut yang menunjukan ciri Ambalan adalah kaos Ambalan, dan Topi Pet Pramuka.

Ayat 3

Atribut Ambalan hanya di pakai oleh anggota Ambalan.

 


BAB III

KEANGGOTAAN

Pasal 13

Warga Ambalan

Warga Ambalan aktif terdiri dari Penegak Laksana, Penegak Bantara, Tamu Penegak.

Pasal 14

Tamu Ambalan

Ayat 1

Tamu Ambalan adalah Anggota Pramuka yang berasal dari dalam ataupun luar SMK Negeri 1 Raman Utara yang mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Ambalan Raden Intan - Malahayati dan atau berkunjung secara resmi ke Ambalan Raden Intan - Malahayati.

Ayat 2

Tamu Ambalan adalah peserta didik yang berusia Penegak (16-20 tahun) atau siswa SMK Negeri 1 Raman Utara yang ingin dan siap menjadi anggota Ambalan Raden Intan - Malahayati.

Pasal 15

Calon Anggota

Calon Anggota adalah tamu Ambalan yang mengikuti proses keanggotaan di Ambalan Raden Intan - Malahayati dan belum pernah dilantik menjadi Penegak di Gugus Depan SMK Negeri 1 Raman Utara.

Pasal 16

Anggota Ambalan

Ayat 1

Anggota Ambalan adalah Calon Anggota yang telah memenuhi persyaratan golongan Penegak dan/atau masih menjadi Siswa.

Ayat 2

Persyaratan untuk menjadi Anggota Ambalan terdiri dari :

  1. Tidak merangkap anggota Gugus Depan lain.
  2. Mengikuti LADIKSAR (Latihan Pendidikan Dasar).
  3. Memenuhi SKU golongan Penegak.
  4. Mengikuti Prosesi Anggota.
  5. Sudah dilantik menjadi Penegak.

Ayat 3

Untuk Anggota Ambalan yang telah melewati usia Penegak dan/atau lulus dari SMA maka disebut Purna Ambalan.

 

BAB IV

KEPENGURUSAN

Pasal 17

Dewan Ambalan

Ayat 1

Dewan Ambalan adalah Anggota Ambalan yang memenuhi persyaratan untuk menjadi Dewan Ambalan yang dipilih berdasarkan hasil musyawarah Ambalan dan dilantik menjadi Dewan Ambalan.

Ayat 2

Persyaratan Dewan Ambalan :

1.              Terdaftar sebagai siswa aktif di SMK Negeri 1 Raman Utara.

2.              Ambalan yang aktif.

3.              Terdaftar aktif sebagai peserta Musyawarah Ambalan.

4.              Mencalonkan diri dan/atau dicalonkan oleh peserta Musyawarah Ambalan

5.              Khusus Pradana telah mengikuti DIANPINSAT Gugus Depan.

  1. Untuk Badan Pengurus Harian tidak menjadi pengurus harian Organisasi Kesiswaan SMK Negeri 1 Raman Utara.
  2. Menyatakan kesediaan secara lisan.
  3. Terpilih saat sidang ambalan.

Pasal 18

Pemangku Adat

Ayat 1

Pemangku Adat adalah orang yang bertanggung jawab pada pelaksanaan dan kelangsungan Adat Ambalan yang berkoordinasi dengan Ketua Dewan Ambalan (Pradana) yang menyangkut aturan Adat Ambalan.

Ayat 2

Persyaratan Pemangku Adat:

1.              Terdaftar sebagai Siswa aktif SMK Negeri 1 Raman Utara

2.              Terdaftar aktif sebagai peserta Musyawarah Ambalan

3.              Anggota Ambalan yang aktif

4.              Tidak melanggar Adat  Ambalan.

5.              Dapat menjadi teladan dalam pikiran, ucapan, sikap dan perilaku.

6.              Mencalonkan diri dan/atau dicalonkan oleh peserta Musyawarah Ambalan

7.              Menyatakan kesediaan secara lisan untuk dicalonkan menjadi Pemangku Adat

8.              Terpilih saat sidang ambalan.

Pasal 19

Dewan Adat Ambalan

Ayat 1

Dewan Adat Ambalan dibentuk khusus untuk ketentuan-ketentuan Adat Ambalan yang bersifat isidentil.

Ayat 2

Dewan Adat bertanggung jawab kepada Majelis Pembimbing Gugus Depan melalui Ketua Gugus Depan

Ayat 3

Anggota Dewan Adat adalah terdiri dari para anggota ambalan yang pernah menjabat sebagai Pemangku Adat, pengurus ambalan, dan pengurus ambalan aktif yang berwawasan luas, netral, dapat menjadi teladan dan memegang teguh Adat Ambalan.

Ayat 4

1.                 Dewan Adat dipilih melalui Musyawarah Pembina.

2.                 Masa bakti Dewan Adat sampai masalah dianggap selesai atau sesuai dengan keadaan

3.                 Dewan Adat diusahakan berjumlah ganjil lebih dari satu.

4.                 Jumlah Anggota Dewan Adat dapat berkurang atau bertambah sesuai kebutuhan

5.        Penentuan Ketua Dewan Adat berdasarkan Musyawarah Dewan Adat dan disetujui Pembina.

 

BAB V

UPACARA-UPACARA

Pasal 20

Upacara Adat Ambalan

Upacara–Upacara Adat Ambalan terdiri dari :

1.              Upacara Penerimaan dan Pelepasan Tamu Ambalan.

2.              Upacara Prosesi Penegak.

3.              Upacara Pelantikan Calon Penegak.

4.              Upacara Pelantikan Dewan Ambalan.

5.              Upacara Pemberian tanda penghargaan.

6.              Upacara Pelantikan Anggota/Pencabutan Anggota.

7.              Upacara Pelepasan dan Penerimaan Delegasi.

 

Pasal 21

Upacara Penerimaan dan Pelepasan Tamu Ambalan

Ayat 1

Dilakukan saat akan melakukan penerimaan dan pelepasan Tamu Ambalan.

Ayat 2

Prosesi Upacara sebagai berikut:

1.              Pembacaan Sandi Ambalan.

2.              Kata Penyambutan atau Pelepasan oleh Pembina Upacara.

3.              Pemasangan dan Pelepasan pita Tamu Ambalan.

 

Ayat 3

Perlengkapan Upacara:

1.              Bendera Merah Putih

2.              Bendera WOSM

3.              Bendera Gerakan Pramuka

4.              Sandi Ambalan

5.              Pusaka Ambalan

 

Pasal 22

Upacara Prosesi Penegak

Ayat 1

Upacara prosesi Penegak dilakukan saat prosesi Penegak.

Ayat 2

Proses Upacara sebagai berikut :

1.              Penyerahan berkas Penegak.

2.              Pengujian SKU.

3.              Pencarian TKU.

Ayat 3

Prosesi Penegak Tamu

Renungan Jiwa

Ayat 4

Prosesi Penegak Bantara

1.        Pengujian SKU

2.        Pengambilan TKU Bantara

3.        Renungan jiwa

4.        Membasuh muka, membauh telinga dan tangan.

 

 

Ayat 5

Prosesi Penegak Laksana

1.        Pengujian SKU

2.        Pengambilan TKU Laksana

3.        Renungan jiwa

4.        Membasuh muka, membauh telinga dan tangan.

5.        Pengembaraan dengan tugas-tugas dari Pembina

 

Pasal 23

Upacara Pelantikan Penegak dan Anggota

Ayat 1

Dilakukan saat akan dilantik menjadi Penegak.

Ayat 2

Prosesi Upacara sebagai berikut:

1.              Laporan Ka Gudep kepada Ka Mabigus tentang Calon Penegak

2.              Janji : Tri Satya

3.              Kesiapsediaan oleh Calon Anggota

4.              Pelantikan

5.              TKU

Ayat 3

Perlengkapan Upacara :

1.              Bendera Merah putih

2.              Bendera WOSM

3.              Bendera Gerakan Pramuka

4.              Sandi Ambalan

5.              Pusaka Ambalan

Pasal 24

Upacara Pelantikan Dewan Ambalan

Ayat 1

Dilakukan pada saat Pelantikan Dewan Ambalan.

Ayat 2

Prosesi upacara sebagai berikut:

1.              Kata Pendahuluan Pelantikan

2.              Ulang Janji : Tri Satya

3.              Penyataan Kesiapsediaan oleh Calon Dewan Ambalan

4.              Kata Pelantikan

5.              Penyematan Tanda Jabatan

6.              Penandatanganan Naskah Pelantikan

7.              Sandi Ambalan

Ayat 3

Perlengkapan Pelantikan:

1.       Bendera Merah putih

2.       Bendera WOSM

3.       Bendera Gerakan Pramuka

4.       Sandi Ambalan

5.       Pusaka Ambalan

 

Ayat 4

1.              Tertib acara pelantikan disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

2.              Dewan Ambalan yang dilantik mengenakan seragam Pramuka lengkap.

 

BAB VI

PENGHARGAAN

Pasal 25

Upacara Pelepasan dan Penerimaan Pendelegasian

Ayat 1

Dilakukan pada saat warga Ambalan akan didelegasikan ketingkat kegiatan Kabupaten, Provinsi, Regional, Nasional dan Internasional.

Ayat 2

Prosesi Upacara sebagai berikut:

1.       Kata pelepasan oleh Ka Gudep

2.       Penyematan Lencana Duta Ambalan

3.       Pembacaan Sandi Ambalan

 

Ayat 3

Perlengkapan Upacara:

1.              Bendera Merah putih

2.              Bendera WOSM

3.              Bendera Gerakan Pramuka

4.              Sandi Ambalan

5.              Pusaka Ambalan

Ayat 4

1.              Pemakaian Lencana Duta Ambalan selama pendelegasian.

2.              Setelah selesai melaksanakan delegasi, dilakukan Upacara Penerimaan Pendelegasian.

Pasal 26

Tanda Penghargaan

Ayat 1

Tanda Penghargaan diberikan kepada anggota Ambalan sesuai dengan kriterianya.

Ayat 2

Tanda Penghargaan berupa Bintang Tahunan, Bintang Karya Ilmiah Penegak dan Bintang Wira Karya Penegak.

Ayat 3

Penyerahan tanda penghargaan dilakukan dalam sebuah upacara resmi melalui Surat Keputusan Majelis Pembimbing Gugus Depan atau Pembina Gugus Depan.

Ayat 4

Usulan Penghargaan dilakukan oleh Dewan Kehormatan Penegak.

Pasal 27

Bintang Tahunan

Bintang Tahunan menyesuaikan dengan keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia.

Pasal 28

Bintang Karya Ilmiah Penegak

Diberikan kepada Anggota Ambalan yang memiliki karya ilmiah, dipresentasikan di depan seluruh Anggota dan mencapai titik hasil yang dapat diperhatikan.

Bentuk, warna dan penjelasan tanda penghargaan Bintang Karya Ilmiah Penegak terlampir.

Dipasang di dada sebelah kiri.

Pasal 29

Bintang Wira Karya Penegak

Berfungsi sebagai motivator bagi Anggota Penegak untuk mengembangkan keahlian atau keterampilan berwirausaha yang intinya dapat dipergunakan sebagai salah satu alternatif penghasilan.

1.      Diberikan kepada anggota Ambalan yang memiliki karya usaha atau wiraswasta baik perorangan maupun kelompok yang diharapkan dapat menjamin penghasilan dalam pemenuhan kebutuhan kelak.

2.      Bentuk, warna dan penjelasan tanda penghargaan Bintang Wira Karya Penegak terlampir.

3.      Dipasang di dada sebelah kiri.

 

BAB VII

PELANGGARAN DAN TINDAKAN DISIPLIN

Pasal 30

Pelanggaran

Pelanggaran yang dimaksud adalah hal-hal yang dilakukan warga Ambalan yang melanggar ketentuan Ambalan

Pasal 31

Tindakan Disiplin

Ayat 1

Pemangku Adat dapat memberikan peringatan berupa:

  1. Teguran pertama disampaikan secara lisan dan dicatat dalam buku Adat.
  2. Apabila dalam jangka waktu dua minggu tidak diindahkan oleh pelanggar, maka akan diberikan teguran yang kedua.
  3. Teguran kedua disampaikan secara tertulis dan dicatat dalam buku Adat.
  4. Apabila dalam jangka waktu dua minggu tidak diindahkan, maka akan diajukan diberikan teguran ketiga secara tertulis dan dicatat dalam buku Adat.
  5. Apabila dalam jangka waktu dua minggu tidak diindahkan, maka akan diajukan dalam Sidang Adat bersama Dewan Kehormatan.

Ayat 2

  1. Apabila yang melanggar adalah Dewan Ambalan/Dewan Kehormatan/Pemangku Adat, maka teguran akan dilakukan oleh Dewan Adat, sesuai dengan prosedur tingkat teguran.
  2. Apabila dalam jangka waktu dua minggu setelah teguran ketiga tidak diindahkan, maka akan diajukan dalam Sidang Adat Tingkat Tinggi bersama Dewan Kehormatan.

Ayat 3

Apabila dua minggu setelah Sidang Adat/Sidang Adat Tingkat Tinggi tetap tidak diindahkan, maka status jabatan dan keanggotaannya akan ditinjau ulang atau dicabut dengan prosesi pencabutan keanggotaan.

 

BAB VIII

PERMUSYAWARATAN

Pasal 32

Macam-macam Permusyawaratan

Ayat 1

Permusyawaratan Ambalan terdiri dari :

  1. Musyawarah Ambalan
  2. Rapat Dewan Ambalan
  3. Sidang Adat
  4. Sidang Adat Tingkat Tinggi
  5. Sidang Penegak
  6. Rapat Sangga Kerja
  7. Rapat Koordinasi

Ayat 2

Musyawarah Ambalan

  1. Musyawarah Ambalan adalah Pemegang kekuasaan tertinggi di Ambalan.
  2. Dilakukan setiap selesai kegiatan Ambalan
  3. Diikuti oleh seluruh warga Ambalan

Ayat 3

Rapat Dewan Ambalan

  1. Rapat Dewan Ambalan memegang keputusan pelaksanaan program kerja dan kebijakan organisasi.
  2. Dilakukan setiap 6 bulan sekali
  3. Dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Ambalan

Ayat 4

Sidang Adat

  1. Merupakan pemegang keputusan tentang pelanggaran adat Ambalan.
  2. Diselenggarakan ketika terjadi pelanggaran adat.
  3. Peserta sidang terdiri dari :
    1. Pembina sebagai hakim.
    2. Ketua Dewan Ambalan (Pradana) sebagai Penasehat atau Pembela
    3. Pemangku Adat sebagai Penuntut Umum atau Jaksa
    4. Terdakwa adalah Warga Ambalan yang melanggar
    5. Saksi adalah orang yang terkait Pelanggaran
  4. Sebelum dikenakan sanksi terdakwa berhak melakukan pembelaan.

Ayat 5

Sidang Adat Tingkat Tinggi

  1. Merupakan pemegang keputusan tentang pelanggaran Adat Ambalan yang dilakukan oleh Dewan Ambalan/Dewan Kehormatan/Pemangku Adat.
  2. Diselenggarakan ketika terjadi pelanggaran adat.
  3. Peserta sidang terdiri dari :
    1. Pembina sebagai hakim.
    2. Ketua Dewan Ambalan (Pradana) sebagai Penasehat atau Pembela
    3. Dewan Kehormatan/Pemangku Adat yang bukan pelanggar sebagai Penuntut Umum atau Jaksa
    4. Terdakwa adalah Dewan Ambalan/Dewan Kehormatan/Pemangku Adat Ambalan yang melanggar
    5. Saksi adalah orang yang terkait Pelanggaran
  4. Sebelum dikenakan sanksi terdakwa berhak melakukan pembelaan.
  5. Jika Ketua Dewan Ambalan dan Pemangku Adat melakukan Pelanggaran maka sidang dilakukan oleh Dewan Kehormatan Gudep bersama Dewan Adat.

Ayat 6

Sidang Penegak

  1. Diselenggarakan pada saat upacara prosesi Penegak.
  2. Sidang dipimpin oleh  Ka Gudep
  3. Dihadiri oleh seluruh Penegak Ambalan Raden Intan - Malahayati

Ayat 7

Rapat Sangga Kerja

1.              Rapat ini membahas tentang teknis pelaksanaan kegiatan.

2.              Dihadiri oleh seluruh Anggota Sangga Kerja dan Dewan Ambalan.

3.              Rapat dipimpin oleh  Ketua Sangga Kerja.

 

Ayat 8

Rapat Koordinasi

  1. Rapat koordinasi dilakukan guna menyampaikan hasil yang perlu disampaikan oleh pengurus lain.
  2. Rapat koordinasi dilakukan jika diperlukan.

 

BAB IX

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 33

Adat Pergaulan Ambalan

Adat Pergaulan Ambalan adalah Tata Pergaulan Ambalan senantiasa menjunjung tinggi moral dan etika pergaulan masyarakat sesuai dengan Trisatya dan Dasa Darma Gerakan Pramuka.

Pasal 34

Sikap

Sikap pada saat pembacaan Sandi Ambalan :

  1. Untuk Putera berdiri sikap sempurna jemari tangan kanan diletakkan pada dada sebelah kiri dengan memegang kedua ujung hasduk dan kepala menunduk.
  2. Untuk Puteri, berdiri sikap sempurna jemari tangan kanan diletakkan pada dada sebelah kiri dengan memegang kedua ujung hasduk, dan kepala menunduk.

Pasal 35

Renungan

  1. Renungan dilakukan untuk intropeksi diri, membangkitkan semangat dan daya juang serta perubahan   pribadi dan watak ke arah yang lebih baik.
  2. Renungan dilakukan jika diperlukan dan sesuai dengan kondisi.

Pasal 36

Lampiran-Lampiran

  1. Adat Ambalan dilengkapi dengan lampiran.
  2. Lampiran-lampiran dalam Adat Ambalan, merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan.

 

BAB X

ATURAN PERALIHAN

  1. Perubahan Adat Ambalan dapat dilakukan apabila dianggap perlu.
  2. Perubahan Adat Ambalan dapat dilakukan untuk jangka waktu minimal 2 tahun
  3. Perubahan Adat Ambalan hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah Ambalan Luar Biasa
  4. Musyawarah Ambalan Luar Biasa yang membahas perubahan Adat Ambalan wajib dihadiri oleh perwakilan setiap angkatan dimulai dari angkatan yang pertama kali membuat Adat Ambalan.

 

BAB XI

PENUTUP

Pasal 37

Pelaksanaan Adat Ambalan

Adat Ambalan wajib dilaksanakan dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab oleh seluruh Warga Ambalan  Raden Intan -  Malahayati. 

Posting Komentar

0 Komentar